Friday, October 2, 2020

Rekam Jejak PembaTIK Level 4. (Part IV). Refleksi Modul 13.

 

REFLEKSI MODUL 13.

PENULISAN ARTIKEL PEMANFAATAN RUMAH BELAJAR

 

Kegiatan Belajar 1: Penulisan Artikel Populer Dan Ilmiah  Populer

Merujuk  Peraturan Menteri  Negara  Pendayagunaan  Aparatur  Negara  dan Birokrasi Reformasi (PermenPAN & RB) Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru. Guru dapat melakukan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dengan melakukan  pengembangan diri,  publikasi ilmiah dan karya inovatif. Bagi guru yang akan naik golongan III-b ke atas, wajib mengumpulkan angka kredit dari unsur pengembangan profesi berupa karya tulis atau karya inovasi, sebagai bukti profesional dalam tugasnya.

Kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) atau artikel ilmiah. Artikel ilmiah populer termasuk salah satu jenis penulisan artikel yang memenuhi kriteria tulisan ilmiah, ditujukan kepada para pembaca umum dengan menggunakan kosa kata populer. Artikel   Populer   bisa dipublikasikan melalui banyak sarana media, bisa secara online maupun offline melalui penerbitan koran/majalah/bulletin, dsb.   

Jenis-jenis penulisan artikel ada 3 yaitu: penulisan populer, penulisan ilmiah, dan penulisan ilmiah populer. Suatu artikel yang baik harus memenuhi persyaratan dan kriteria artikel yang baik, yaitu: Bahasa yang digunakan dalam artikel disesuaikan dengan model artikel:  populer, ilmiah, dan ilmiah populer. Tulisan harus orisinal bukan jiplakan dari karya orang lain, Topik tulisan bersifat respons dari sebuah peristiwa, Ide artikel adalah murni dari ide penulis dan mengambil sebagian dari sumber referensi: studi pustaka, buku, dan  lain  sebaginya.

 Penulisan  artikel  tidak  terikat  oleh  waktu,  bentuk  berita,  gaya  bahasa, dan  teknik penulisan lainnya, serta Aktualitas, gaya penulisan, dan panjang pendeknya artikel harus diperhitungkan  antara 7001.200 kata. Untuk dapat menulis artikel Populer dengan baik, seorang penulis harus memahami langkah-langkah penulisannya, meliputi: 1) Memilih tema tulisan; 2) Menulis dengan kerangka; 3)   Membuat paragraf pembuka dengan baik; 4) Menuliskan gagasan pokok; 5) Memberikan ilustrasi yang wajar; 6)   Mempelajari cara dan gaya penulisan; 7)  Menutup artikel dengan paragraf yang kuat.

Pemanfaatan TIK dalam penulisan artikel, dapat diwujudkan dalam beberapa bentuk sebagai berikut: 1) Pemanfaatan TIK  untuk mencari referensi; 2) Pemanfaatan TIK  untuk komunikasi dalam penulisan artikel. 3) Pemanfaatan TIK  untuk kolaborasi dalam penulisan artikel; 4) Pemanfaatan TIK  untuk media berbagi (media publikasi) dalam penulisan artikel

Kegiatan Belajar 2: Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Kti) Atau Artikel Ilmiah

 

Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan salah satu butir kegiatan dari unsur pengembangan profesi guru dan sebagai salah satu komponen penilaian sertifikasi guru. Karya pengembangan profesi contohnya adalah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai upaya evaluasi dan perbaikan mutu pembelajaran serta menulis artikel ilmiah untuk jurnal.

Bagaimana tahapan atau langkah-langkah menulis KTI? 1) persiapan menulis, yaitu:     a) analisis masalah; b) membaca teori-teori dan hasil-hasil penelitian/kajian/survei/evaluasi/enovasi, terutama pada jurnal bereputasi (terakreditasi) baik nasioanl/internasional; c) melakukan kajian/survei/evaluasi/inovasi/penelitian tindakan kelas;    d) pendalaman materi dengan membaca buku-buku yang relevan; e) pelajari panduan penulisan KTI (gaya selingkung) jurnal yang dituju; 2) tahapan penulisan, yaitu: a) menulis draf kasar KTI; b) reviewing; danc) editing (Anwas, 2018); dan   3) tahapan publikasi, yaitu memilih/menentukan media untuk memublikasikan di berkala/majalah/jurnal ilmiah atau media daring (dalam jaringan). Dengan kata lain, setelah Sahabat Rumah Belajar menyelesaikan naskah kasar dari KTI atau artikel ilmiah (rough draft), tahapan selanjutnya yang harus dilewati hingga terbitnya KTI adalah:     1) editing, 2) revising, dan 3) publishing.

Bagaimana  sistematika  penulisan  KTI?

1.  Judul

Rumusan judul karya ilmiah atau artikel ilmiah adalah: 1) judul ditulis dengan kalimat yang jelas, spesifik, efektif, ringkas, informatif, dan tertangkap mata (eye catching); 2) judul ditulis tidak terlalu panjang dan fungsi aneka kata kunci terkait jelas; 3) tidak perlu diawali dengan kata penelitian, analisis, studi, dan lain-lain, kecuali kata tersebut merupakan pokok bahasan; 4) judul di tulis dengan huruf capital dan bold (huruf besar dan tebal), sedangkan judul dalam bahasa Inggris ditulis dengan huruf italic dan bold (miring dan tebal); 5) judul ditulis dalam dua bahasa (bahasa Indoensia dan bahasa Inggris); 6) judul maksimal 11 kata dalam Bahasa Indonesia.

2.  Abstrak dan kata kunci

Apa yang dimaksud dengan abstrak (abstract)? Abstrak merupakan ringkasan atau rangkuman penting dari keseluruhan isi KTI atau artikel ilmiah. Abstrak harus memuat empat komponen dari artikel, yaitu:(1) masalah dan tujuan, (2) metode, (3) hasil, dan (4) simpulan dan saran (Imron, 2017). Untuk PTK, abstrak berisi pernyataan yang mencerminkan ide-ide atau isu-isu penting di dalam artikel. Fokus pada temuan penting dan implikasi hasil temuan.

Bagaimana kriteria dalam penulisan abstrak artikel ilmiah? Adapun kriteria dalam penulisan abstrak artikel ilmiah, yaitu: 1) ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Inggris dengan tujuan untuk disebarluaskan baik pada cakupan nasional maupun internasional; 2) ditulis dalam satu alinea/paragraf bersifat mandiri (stand alone) dan bukan subheading”;      3) ditulis tanpa kutipan pustaka/acuan/catatan kaki (footnote), dan tanpa singkatan/akronim;     4) paling banyak memuat 150 kata dalam bahasa Inggris dan 250 kata dalam bahasa Indonesia atau ditentukan dalam panduan penulisan; 5) ditulis dengan huruf miring (italic) dan berjarak satu spasi; 6) abstrak ditulis bukan dalam bentuk matematis, pertanyaan, dan dugaan; 7) abstrak biasanya ditutup dengan kata kunci.

Bagaimana kriteria dalam penulisan kata kunci (keywords) artikel ilmiah? Adapun kriteria dalam penulisan kata kunci, yaitu: a) merupakan kata/istilah yang paling menentukan/mempengaruhi/paling inti dalam KTI dan mengandung atau mencerminkan pengertian suatu konsep yang dikandung dalam artikel; b) mengandung cukup informasi untuk indexing dan membantu dalam penelusuran; c) dapat berupa kata tunggal dan kata majemuk yang terdiri antara 3–5 kata; d) penulisan urutan lazimnya dimulai dari yang paling umum dan penting dalam isi KTI; e) kata kunci ditulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia dengan tujuan disebarluaskan baik pada cakupan nasional maupun internasional; f) selain bahasa Indonesia, harus ditulis huruf miring (italic). Untuk PTK, Kata kunci adalah kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang dibahas dalam artikel atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli berupa kata tunggal atau gabungan kata

 

3.   Pendahuluan

Kriteria dan komponen apa saja yang harus ada pada pendahuluan? Pendahuluan harus memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, kajian teori dan hasil kajian/penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan penelitian. Sedangkan ditinjau dari isinya, pendahuluan artikel ilmiah berbasis PTK hendaknya berisi latar belakang, masalah dan wawasan rencana pemecahan masalah, rumusan tujuan, serta manfaat penelitian (Putri K. D., dkk., 2017). Oleh karena itu, pada pendahuluan ini berperan juga sebagai pengantar sebelum masuk ke inti pembahasan. Maksudnya menjelaskan mengapa kita melakukan penelitian, apa landasan teorinya, apa permasalahannya, apa hipotesisnya, apa tujuan dan manfaatnya. Namun, Anda ingat dalam pendahuluan ini tidak perlu menggunakan subjudul.

4.  Metode

Mencakup uraian dan penjelasan mengenai: 1).     tempat dan waktu; 2).     sampel dan data; 3).     teknik pengumpulan data; dan 4) .     teknik pengolahan dan analisis data.

5.  Hasil dan pembahasan

Pada hasil dan pembahasan memuat uraian sebagai berikut: 1) Menyajikan data yang diperoleh serta menganalisis data sesuai dengan tujuan penulisan;                                            2) menampilan/mencantumkan/menabulasi data hasil penelitian yang dilaksanakan sesuai dengan metode dan peubah yang digunakan; 3)   menganalisis dan  mengevaluasi  terhadap data tersebut sesuai dengan formula hasil kajian teoritis yang telah dilakukan; 4)   agar   lebih   jelas,   pembahasan   hasil   analisis   dan   evaluasi   dengan menerapkan metode komparasi, menggunakan persamaan, grafik, gambar dan tabel; 5)   memberikan interpretasi terhadap hasil analisis dan pembahasan untuk memperoleh jawaban, nilai tambah, dan kemanfaatan terkait dengen permasalahan dan tujuan penelitian.

6.  Simpulan dan saran (opsional)

Kriteria penulisan simpulan karya ilmiah atau artikel ilmiah, yaitu: 1) ditulis secara singkat dalam bentuk kalimat utuh  atau dalam bentuk penyampaian butir-butir kesimpulan  secara berurutan; 2) ditulis dalam bentuk narasi menggunakan alenia, bukan pointers dan bukan penomoran; 3) harus menjawab pertanyaan dan permasalahan penelitian yang diungkapkan pada pendahuluan. Kesimpulan harus menjawab pertanyaan dan permasalahan penelitian.

7.  Pustaka acuan

Kriteria pemilihan pustaka acuan, yaitu: 1) bahan-bahan yang dibaca, tetapi tidak dikutip/rujuk atau tidak dirujuk seyogyanya tidak dicantumkan dalam pustaka acuan; 2) semua bahan yang dikutip/rujuk dalam teks harus dicantumkan dalam pustaka acuan, dan yang di pustaka acuan  harus benar-benar  dirujuk; 3)  80%  atau  lebih  Pustaka  yang  diacu  hendaknya bersumber dari hasil-hasil penelitian, gagasan, teori/konsep) yang telah diterbitkan di jurnal (komposisi sumber acuan dari hasil penelitian lebih banyak daripada sumber yang diacu dari buku teks); 4) hasil penelitian paling lama 10 tahun terakhir; 5) kemutakhiran pustaka acuan dilihat dari tahun publikasi pustaka acuan:  paling lama dalam kurun lima tahun terakhir; 6) semakin banyak daftar pustaka yang diacu dari jurnal ilmiah terakreditasi/terbaru/internasional maka   mutu tulisan semakin bagus; 7) disarankan untuk tidak merujuk sumber yang berupa blogspot, wordpresss (lembaga yang kredibel).

Format penulisan pustaka  acuan, yaitu: 1) penulisan pustaka acuan   harus konsisten sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Jurnal, yaitu panduan penulisan artikel (instruction for authors). Misalnya, mengacu pada Gaya Sitasi Harvard, untuk sumber acuan dari buku, yaitu: Nama penulis. Tahun. Judul. Kota penerbit: Nama Penerbit; 2) publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam pustaka acuan maupun sitasi dalam naskah tulisan).

Sebagian  besar  jurnal  ilmiah  nasional/internasional mengacu pada beberapa gaya penulisan acuan pustaka yang diterapkan oleh beberapa organisasi, antara lain sebagai berikut:   1) American Psychological Association (APA), atau yang biasa disebut gaya Harvard;               2)   Modern Language Association  (MLA); 3)   Chicago Manual of Style (CMS), atau yang disebut gaya Turabian; 4)   Council of Science Editor  (CSE); 5)   American             Medical            Association      (AMA),  International  Commitee  of Medical Journal Editors (ICMJE), atau disebut gaya Vancouver.

Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia

#PusdatinKemdikbud

#PortalRumahBelajar2020

#RumahBelajar2020

#SahabatRumahBelajar2020

#RadioEdukasi

#GuruPengegerak2020

#GuruBerbagi2020



No comments:

JURUS JITU LULUS ASESMEN NASIONAL

Obrolan Merdeka Belajar. 3 November 2020. Bagaimana Seharusnya Guru dan Kepala Sekolah Menyikapi AN? Banyak pelajaran yang saya dapatkan k...