REFLEKSI MODUL 13.
PENULISAN ARTIKEL PEMANFAATAN RUMAH BELAJAR
Kegiatan Belajar 1: Penulisan Artikel Populer Dan Ilmiah Populer
Merujuk Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Birokrasi Reformasi (PermenPAN &
RB) Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru. Guru dapat melakukan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dengan melakukan pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. Bagi guru yang akan naik golongan III-b ke atas, wajib mengumpulkan
angka kredit dari unsur pengembangan profesi berupa karya tulis atau
karya inovasi, sebagai
bukti profesional dalam tugasnya.
Kesempatan kali ini penulis akan membahas
tentang penulisan Karya
Tulis Ilmiah (KTI) atau artikel ilmiah.
Artikel ilmiah populer termasuk salah satu jenis
penulisan artikel yang
memenuhi kriteria
tulisan ilmiah, ditujukan
kepada para pembaca umum dengan menggunakan kosa kata populer. Artikel
Populer bisa dipublikasikan melalui banyak sarana media, bisa secara
online maupun offline melalui penerbitan koran/majalah/bulletin, dsb.
Jenis-jenis penulisan artikel ada
3 yaitu: penulisan populer, penulisan ilmiah,
dan penulisan ilmiah populer. Suatu artikel yang baik harus memenuhi persyaratan dan kriteria artikel yang baik, yaitu: Bahasa yang
digunakan dalam artikel
disesuaikan dengan model artikel: populer, ilmiah, dan ilmiah populer. Tulisan harus orisinal bukan jiplakan dari karya orang lain, Topik tulisan bersifat respons dari sebuah peristiwa, Ide artikel adalah murni dari ide penulis dan mengambil sebagian
dari sumber referensi: studi pustaka, buku,
dan lain sebaginya.
Penulisan artikel
tidak terikat oleh
waktu, bentuk
berita,
gaya bahasa, dan
teknik penulisan lainnya, serta Aktualitas, gaya penulisan,
dan
panjang pendeknya artikel harus diperhitungkan
antara 700—1.200 kata. Untuk dapat menulis artikel Populer dengan baik, seorang penulis harus memahami langkah-langkah penulisannya, meliputi:
1) Memilih
tema tulisan; 2) Menulis dengan kerangka;
3)
Membuat paragraf pembuka dengan baik; 4)
Menuliskan gagasan pokok;
5) Memberikan ilustrasi yang wajar; 6) Mempelajari cara dan gaya
penulisan; 7)
Menutup artikel dengan
paragraf yang kuat.
Pemanfaatan TIK
dalam penulisan artikel, dapat diwujudkan dalam beberapa
bentuk sebagai
berikut: 1) Pemanfaatan TIK
untuk mencari referensi; 2) Pemanfaatan TIK
untuk komunikasi dalam penulisan artikel. 3) Pemanfaatan TIK
untuk kolaborasi dalam penulisan artikel; 4) Pemanfaatan TIK
untuk media berbagi (media publikasi) dalam penulisan artikel
Kegiatan Belajar
2: Penulisan Karya Tulis Ilmiah
(Kti)
Atau
Artikel Ilmiah
Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan salah
satu butir kegiatan dari
unsur
pengembangan profesi guru dan sebagai salah satu komponen penilaian sertifikasi
guru. Karya pengembangan profesi contohnya adalah melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
sebagai upaya evaluasi dan perbaikan mutu pembelajaran serta menulis artikel ilmiah untuk jurnal.
Bagaimana tahapan atau langkah-langkah
menulis KTI? 1) persiapan menulis, yaitu:
a) analisis masalah;
b) membaca teori-teori dan hasil-hasil penelitian/kajian/survei/evaluasi/enovasi, terutama pada
jurnal bereputasi (terakreditasi)
baik nasioanl/internasional; c) melakukan kajian/survei/evaluasi/inovasi/penelitian tindakan kelas;
d) pendalaman materi
dengan membaca buku-buku yang relevan; e) pelajari panduan penulisan KTI (gaya selingkung) jurnal yang
dituju; 2) tahapan penulisan, yaitu: a) menulis draf kasar KTI; b) reviewing;
danc) editing (Anwas, 2018); dan 3) tahapan publikasi,
yaitu memilih/menentukan media untuk
memublikasikan di berkala/majalah/jurnal ilmiah atau media daring (dalam jaringan). Dengan kata lain, setelah Sahabat Rumah Belajar menyelesaikan naskah kasar dari KTI atau artikel
ilmiah (rough draft), tahapan selanjutnya yang harus dilewati hingga terbitnya KTI adalah: 1) editing, 2) revising,
dan 3) publishing.
Bagaimana sistematika penulisan KTI?
1. Judul
Rumusan judul karya ilmiah atau
artikel ilmiah adalah: 1) judul
ditulis dengan kalimat yang jelas, spesifik, efektif, ringkas,
informatif, dan tertangkap mata (eye catching); 2) judul ditulis tidak
terlalu panjang
dan fungsi aneka kata kunci terkait jelas; 3) tidak perlu diawali dengan kata penelitian, analisis, studi, dan lain-lain, kecuali kata tersebut merupakan pokok bahasan; 4) judul
di
tulis dengan huruf
capital dan bold (huruf besar dan tebal),
sedangkan judul dalam bahasa
Inggris ditulis dengan huruf italic dan bold (miring dan tebal); 5) judul
ditulis dalam dua
bahasa (bahasa
Indoensia dan bahasa Inggris); 6)
judul maksimal 11
kata dalam Bahasa Indonesia.
2. Abstrak dan
kata kunci
Apa yang dimaksud dengan abstrak (abstract)? Abstrak merupakan ringkasan atau rangkuman penting dari keseluruhan isi KTI atau artikel ilmiah. Abstrak harus
memuat
empat
komponen dari artikel, yaitu:(1) masalah dan tujuan, (2) metode, (3) hasil, dan (4)
simpulan dan saran (Imron, 2017). Untuk
PTK, abstrak berisi pernyataan yang
mencerminkan ide-ide atau isu-isu penting di dalam artikel. Fokus
pada temuan penting dan implikasi hasil temuan.
Bagaimana kriteria dalam penulisan abstrak
artikel ilmiah?
Adapun kriteria dalam
penulisan abstrak artikel ilmiah, yaitu: 1) ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia
dan
Inggris dengan
tujuan untuk disebarluaskan baik pada cakupan nasional maupun
internasional; 2)
ditulis
dalam satu alinea/paragraf bersifat mandiri (stand alone) dan bukan “subheading”;
3) ditulis tanpa kutipan
pustaka/acuan/catatan kaki (footnote), dan tanpa singkatan/akronim; 4) paling banyak memuat 150 kata dalam bahasa Inggris dan 250 kata dalam bahasa Indonesia atau ditentukan dalam panduan penulisan; 5) ditulis dengan huruf miring (italic) dan berjarak satu spasi; 6) abstrak ditulis bukan dalam bentuk matematis, pertanyaan, dan
dugaan; 7) abstrak
biasanya ditutup dengan kata kunci.
Bagaimana kriteria dalam penulisan kata kunci (keywords) artikel ilmiah?
Adapun
kriteria dalam penulisan kata kunci, yaitu: a) merupakan kata/istilah yang paling
menentukan/mempengaruhi/paling inti dalam KTI dan mengandung atau mencerminkan pengertian suatu konsep yang
dikandung dalam artikel; b) mengandung cukup informasi
untuk indexing dan membantu dalam penelusuran; c) dapat berupa kata tunggal dan kata
majemuk yang terdiri antara 3–5 kata; d) penulisan urutan lazimnya dimulai dari yang
paling
umum dan penting dalam isi KTI; e) kata kunci ditulis
dalam bahasa Inggris
dan Indonesia dengan tujuan disebarluaskan baik pada cakupan nasional maupun internasional; f) selain bahasa Indonesia, harus
ditulis huruf miring (italic). Untuk PTK, Kata kunci adalah
kata pokok yang menggambarkan daerah masalah yang dibahas dalam
artikel atau istilah-istilah yang merupakan dasar pemikiran gagasan dalam karangan asli
berupa kata tunggal atau gabungan
kata
3. Pendahuluan
Kriteria dan komponen apa saja yang harus ada pada pendahuluan? Pendahuluan harus memuat latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, kajian teori dan hasil kajian/penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan penelitian.
Sedangkan ditinjau dari isinya, pendahuluan artikel ilmiah berbasis PTK hendaknya
berisi
latar belakang, masalah dan wawasan rencana
pemecahan masalah, rumusan tujuan, serta manfaat penelitian (Putri K. D.,
dkk., 2017). Oleh karena itu, pada pendahuluan ini
berperan juga sebagai pengantar sebelum
masuk ke inti
pembahasan. Maksudnya menjelaskan mengapa
kita melakukan penelitian, apa landasan teorinya, apa permasalahannya, apa hipotesisnya, apa tujuan dan manfaatnya. Namun, Anda ingat
dalam pendahuluan ini tidak perlu menggunakan
subjudul.
4. Metode
Mencakup uraian dan
penjelasan
mengenai:
1).
tempat
dan waktu;
2).
sampel dan
data; 3). teknik
pengumpulan data; dan
4) . teknik
pengolahan dan analisis
data.
5. Hasil dan pembahasan
Pada hasil dan pembahasan memuat uraian sebagai berikut: 1) Menyajikan data yang diperoleh serta menganalisis data sesuai dengan tujuan penulisan; 2)
menampilan/mencantumkan/menabulasi data hasil penelitian yang dilaksanakan sesuai dengan metode dan peubah yang digunakan; 3) menganalisis
dan mengevaluasi terhadap data tersebut sesuai dengan formula hasil kajian teoritis yang telah dilakukan;
4)
agar lebih jelas, pembahasan hasil
analisis
dan evaluasi
dengan
menerapkan metode komparasi, menggunakan persamaan, grafik, gambar dan
tabel;
5)
memberikan interpretasi terhadap hasil analisis
dan pembahasan untuk
memperoleh jawaban,
nilai tambah,
dan kemanfaatan terkait dengen
permasalahan
dan tujuan penelitian.
6. Simpulan dan
saran (opsional)
Kriteria penulisan simpulan karya ilmiah atau artikel ilmiah, yaitu: 1)
ditulis secara singkat dalam
bentuk kalimat utuh atau dalam bentuk penyampaian butir-butir kesimpulan
secara
berurutan; 2) ditulis dalam bentuk narasi menggunakan alenia, bukan pointers dan bukan penomoran;
3) harus menjawab pertanyaan dan permasalahan
penelitian yang
diungkapkan
pada
pendahuluan. Kesimpulan harus menjawab pertanyaan
dan permasalahan penelitian.
7. Pustaka acuan
Kriteria
pemilihan pustaka acuan,
yaitu: 1) bahan-bahan yang dibaca, tetapi
tidak dikutip/rujuk atau tidak dirujuk seyogyanya tidak dicantumkan dalam pustaka acuan; 2) semua bahan yang dikutip/rujuk dalam teks harus
dicantumkan dalam pustaka acuan, dan yang di pustaka
acuan
harus benar-benar
dirujuk; 3)
80% atau lebih Pustaka yang diacu
hendaknya
bersumber dari
hasil-hasil penelitian, gagasan, teori/konsep) yang telah diterbitkan di jurnal (komposisi sumber acuan
dari hasil penelitian lebih banyak daripada sumber yang diacu dari buku teks); 4) hasil penelitian paling lama 10
tahun terakhir; 5) kemutakhiran pustaka
acuan dilihat dari tahun
publikasi pustaka acuan:
paling lama dalam kurun lima tahun terakhir; 6) semakin banyak
daftar pustaka yang diacu dari jurnal ilmiah terakreditasi/terbaru/internasional maka
mutu tulisan semakin bagus; 7) disarankan untuk
tidak merujuk
sumber yang berupa blogspot, wordpresss (lembaga yang kredibel).
Format
penulisan pustaka acuan, yaitu: 1) penulisan pustaka acuan harus konsisten sesuai
dengan ketentuan yang berlaku pada
Jurnal, yaitu panduan penulisan artikel (instruction
for authors). Misalnya, mengacu pada Gaya Sitasi Harvard, untuk sumber acuan dari buku,
yaitu: Nama penulis. Tahun. Judul. Kota penerbit: Nama Penerbit; 2) publikasi dari penulis
yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya
tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan dalam pustaka acuan
maupun sitasi dalam naskah tulisan).
Sebagian besar
jurnal ilmiah
nasional/internasional mengacu pada beberapa gaya penulisan acuan pustaka yang diterapkan oleh beberapa
organisasi, antara
lain sebagai berikut: 1) American Psychological Association (APA), atau yang biasa disebut gaya Harvard; 2) Modern Language Association (MLA); 3) Chicago Manual of Style (CMS), atau yang disebut
gaya Turabian;
4) Council of Science Editor (CSE); 5) American Medical Association
(AMA), International
Commitee of
Medical
Journal Editors (ICMJE), atau disebut
gaya Vancouver.
Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indonesia
#PusdatinKemdikbud
#PortalRumahBelajar2020
#RumahBelajar2020
#SahabatRumahBelajar2020
#RadioEdukasi
#GuruPengegerak2020
#GuruBerbagi2020
No comments:
Post a Comment