Saturday, November 7, 2020

JURUS JITU LULUS ASESMEN NASIONAL

Obrolan Merdeka Belajar. 3 November 2020.

Bagaimana Seharusnya Guru dan Kepala Sekolah Menyikapi AN?

Banyak pelajaran yang saya dapatkan ketika mengikuti Obrolan Merdeka Belajar kali ini bersama Bapak Bukik Setiawan. Founder yayasan Guru Belajar,yang dipandu oleh Ibu Elisabet Indah Susanti, Kampus Guru Cikal (KGC).

Asesmen Nasional (AN) yang akan diterapkan tahun depan sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) menjadi tonggak dengan harapan akan ada peningkatan mutu pendidikan. Dalam AN menggunakan penilaian berdasarkan3 komponen, 






yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.  Bagaimana mempersiapkan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM)?

Menurut Bapak Bukik Setiawan, Penggerak perubahan adalah para guru dan sekolah. Sekolah akan mendapatkan sesuatu yang luar biasa untuk meningkatkan kompetensi murid. Sebab jika tidak mendapatkan manfaat tersebut, sama saja tidak lulus, lanjutnya. Jika sekolah tidak bisa meningkatkan capaian AN dari tahun sebelumnya  percuma saja. Untuk itu sekolah dan guru diharapkan dapat merancang asesmen untuk para muridnya.

Saya akan menguraikan tulisan ini berdasarkan pemahaman yang saya dapatkan selama mengikuti Obrolan Merdeka Belajar.

Apa arti lulus Asesmen Nasional?  maka perlu memahami esensi dari AN.

Lulus AN?

Artinya berhasil mencapai tujuan dan mendapatkan manfaat dari AN.

Manfaat Asesmen Nasional. 1) Potret kualitas pembelajaran di sekolah/daerah; 2) Umpan balik peningkatan kualitas pembelajaran sekolah/daerah; 3) Dasar untuk penyusunan program peningkatan kualitas pembelajaran sekolah.daerah.

Asesmen Nasional Cara Baru

Penalaran : Mengasah penalaran murid melalui pembelajaran Merdeka Belajar

Kompetensi : Melakukan asesmen yang konfrehensif sebagai dasar pembelajaran pada

                       level yang tepat melalui Asesmen Merdeka Belajar

survey : Pembelajaran yang tertuju pada semua dan setiap murid melalui kelas Merdeka Belajar

pemetaan Kualitas: Mendukung pelaksanaan Asesmen nasional yang objektif sesuai kenyataan 

Apa ukuran sebuah sekolah/madrasah/daerah mendapat manfaat AN?

bila capaian AN sekolah/madrasah/daerah pada tahun ini lebih baik dari capaian AN sekolah/madrasah/daerah tahun sebelumnya

Tips buat Pemimpin Sekolah/Madrasah

Meminta guru melakukan analisis terhadap tujuan, kegiatan dan konten pembelajaran yang berpotensi mengembangkan kompetensi literasi, nemirisasi dan karakter.

Melakukan perencanaan pembelajaran kolaboratif berbasis pada murid yang diajar. Analisis capaian pembelajaran untuk menjadi tujuan bersama, atau setidaknya analisis tugas belajar murid

Melakukan forum berbagi praktik baik pembelajaran berbasis kompetensi yang mengarah pada penguasaan kompetensi litarasi, numerisasi dan karakter.

Tips buat Guru

Melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk memahami kompetensi awal murid terkait kompetensi literasi, numerisasi dan karakter sebagai dasar untuk menyusun perencanaan pembelajaran

Melakukan dan memperbanyak pelaksanaan asesmen formatif berbasis kompetensi literasi, numerisasi dan karakter sebagai dasar penyesuaian pembelajaran

Mengurangi jumlah tugas sekaligus meningkatkan kualitas tugas yang bisa berkontribusi pada peningkatan kompetensi literasi, numerisasi, dan  karakter.

Pembeda AN.

Penalaran, bukan hanya hapalan;

Kompetensi, bukan konten pelajaran

Menggunakan metode Survei, bukan sensus

Pemetaan kualitas pembelajaran sekolah/daerah, bukan penentu kelulusan murid

Setelah mengikuti Obrolan Merdeka Belajar, hingga selesai, saya sangat tertarik untuk mengetahui lebih lanjut apa yang dimaksud dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Kemudian apa kaitannya dengan Asesmen Diagnosis, Asesmen Formatif, kompetensi literasi, numerisasi, dan  karakter dan istilah theaching at the rifht level.

tunggu tulisan saya selanjutnya.... 


MENULIS DAN KISAHNYA.



 









Kelak...ini akan menjadi kenangan, untukqu  dan semoga juga dapat dilihat anak cucu.  Buku ini merupakan titik awal... Aqu mulai mencintai menulis. 2017. Ketika itu aqu mempersiapkan diri dalam Ajang Seleksi Guru Berprestasi dan Berdedikasi mulai dari Tingkat Gugus hingga menuju Nasional.  Diantara banyaknya berkas yg dipersiapkan, ada  tiga buah buku, yang menghantarkanqu masuk 10 Besar Nasional, buku solo, kumpulan puisi, dan booklet mata pelajaran IPA. Buku Pengembangan Kompetensi Profesional Guru PK, menjadi referensi beberapa dosen dan adik2 mahasiswa.  Ini merupakan kebahagiaan, sekaligus motivasi agar menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Aqu meyakini bahwa segala sesuatu perlu dilakukan dengan konsisten, penuh tanggung jawab, bekerja keras. Begitu juga tulisanqu, masih banyak yg harus aqu perbaiki. Menulis perlu proses yang panjang. Karena itulah aqu belajar dan terus belajar dengan banyak komunitas menulis. Aqu berharap bersama komunitas dengan beragamnya cara dan teknik yg dipaparkan narasumber menjadikanqu kaya akan pengetahuan yang aqu peroleh dari mereka.  Sejak 2018 aqu mulai bergabung di beberapa komunitas menulis, mengikuti diklat online BERBAYAR menulis, hingga hari ini masih berlanjut. Ada beberapa karyaqu yang siap untuk dibukukan (Solo,) seperti kumpulan cerpen, kisahqu menjadi seorang guru SLB,  rekam jejakqu mengikuti PembaTIK  ( Menembus Batas Impian Bersama Rumah Belajar) Semoga semuanya kelak, akan membantuqu menghadapi dunia, terutama dunia pendidikan.


Quote ( Lenayanti) Menulis tak hanya sekedar mengejar Angka Kredit ( AK) menulis adalah bagian dari sejarah perjalanan panjangmu yg kelak akan dinikmati oleh mu, keturunanmu dan orang lain.

JURUS JITU LULUS ASESMEN NASIONAL

Obrolan Merdeka Belajar. 3 November 2020. Bagaimana Seharusnya Guru dan Kepala Sekolah Menyikapi AN? Banyak pelajaran yang saya dapatkan k...