Friday, October 16, 2020

Rekam Jejak Pembatik Level 4. (Part III B). Tugas: Modul 15.



MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM TIM

Saat ini para guru diharapkan mengembangkan pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill (HOTS).  Pengembangan pembelajaran berorientasi pada HOTS dikembangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan. Pengembangan pembelajaran dapat dilakukan guru dengan mengintegrasikan TIK sebagai kecakapan abad 21 ke dalam proses pembelajaran.

Pengintegrasian TIK dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Peran guru profesional dalam pembelajaran kecakapan abad 21 yang dimaksudkan di atas sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar peserta didik sehingga berdampak pada lulusan yang berkualitas. Guru profesional adalah guru yang kompeten dalam membangun dan mengembangkan proses pembelajaran yang baik dan efektif sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang pintar dan pendidikan yang berkualitas.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 bahwa Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugasnya. Begitu pula Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Dijelaskan bahwa standar kompetensi guru dikembangkan secara utuh berdasarkan 4 kompetensi yaitu Kepribadian, Sosial  Profesional, dan Pedagogik. Keempat kompetensi tersebut akan terintegrasi dalam kinerja guru.

Berdasarkan hal tersebut di atas dapat diartikan bahwa kompetensi guru merupakan perpaduan sikap/karakter, pengetahuan dan  keterampilan, serta penerapannya dalam melaksanakan tugasnya dan kinerjanya.

 

Bagi saya sebagai Sahabat Rumah Belajar (SRB) ketika melaksanakan sosialisasi , dan berbagi praktik baik inovasi pemanfatan TIK dalam pembelajaran menggunakan Rumah Belajar, baik secara tatap maya dan tatap muka saya  menerapkan keempat kompetensi guru seperti yang telah dipersyaratkan yaitu perpaduan sikap/karakter, pengetahuan dan  keterampilan

Langkah yang saya lakukan dapat diuraikan sebagai berikut

Membangun TIM.

Saya menyadari keberhasilan seseorang dalam mengemas kegiatan membutuhkan TIM. Bersama TIM  mendiskusikan  terkait desain rancangan kegiatan, pelaksanaan, dan evaluasi . Dalam TIM saya membangun komunikasi terbuka, sikap kepercayaan, dan kebersamaan, serta menghargai sekecil apapun  peran dari TIM.

Membangun komunikasi yang baik dan efektif menurut saya adalah pintu utama menuju keberhasilan kegiatan. Begitu pentingnya komunikasi efektif tersebut, sehingga perlu dijaga dan diterapkan. Hal ini telah saya buktikan dengan berhasilnya saya melakukan sosialisasi dan mempengaruhi audiens saya untuk memberikan dukungan mereka. Adapun Stakholder yang mendukung kegiatan sosialisasi, berbagi saya adalah: Kepala Sekolah, Guru di Satuan Pendidikan saya, Pengawas Pembina, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan kebudayaan Wilayah Banda Aceh dan Kab Aceh Besar, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banda Aceh, PGRI Kota Banda Aceh, MKKS PK Wil I Sabang, Banda Aceh, Kab Aceh Besar, MKKS PK Prov Aceh, Ikatan Guru Pendidikan Khusus Aceh (IGPKhI) Aceh, KKG PK Prov Aceh, Gugus SD 34 Aceh Besar, Para SRB Aceh, SRB Pendidikan Khusus (PK) Nasional, SRB berbagai Provinsi Di Indonesia.

Sebelum melakukan sosialisasi praktik baik inovasi pemanfatan TIK dalam pembelajaran menggunakan Rumah Belajar saya harus memiliki informasi yang lengkap tentang  sasaran sosialisasi berbagi,apakah itu  Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan maupun Organisasi Pendidikan. Berbekal informasi tersebut saya dapat menyesuaikan diri dengan karakter sasaran tersebut. Selanjutnya menjalin  atau membangun komunikasi yang efektif seperti  memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan dengan bahasa yang sopan, jelas dan runut, dan tepat.  Setelah itu menjalin hubungan dengan orang-orang terdekat sasaran dengan tujuan untuk  memberikan  pengaruh agar menimbulkan respon atau  feedback atau sebuah tanggapan.

Ketika pelaksanaan sosialisasi berbagi praktik baik inovasi pemanfatan TIK dalam pembelajaran menggunakan Rumah Belajar sangat penting memperhatikan ketepatan waktu, penguasaan materi yang akan disampaikan. Penampilan yang luwes, penggunaan gaya bahasa ketika presentasi dan berbicara perlu diperhatikan. Apapun pola yang diterapkan saya gunakan bahasa yang santun dan lugas, dan tidak meninggalkan sikap emapati ketika memang dibutuhkan.

Begitu juga ketika berkomunikasi lewat tulisan, dan bentuk kumunikasi lainnya, Saya lakukan dengan santun, tidak menyinggung atau menggunakan bahasa yang tidak baik, mengemas komunikasi dengan komunikatif, agar dapat dipahami oleh berbagai Ganre. Sehingga praktik baik inovasi  pemanfatan TIK dalam pembelajaran, menggunakan Rumah Belajar yang akan saya sampaikan dapat diterima oleh komunikan (sesama rekan pendidik dan tenaga kependidikan, sekolah, dan pemangku kepentingan lainnya). 

Demikian pengalaman saya membangun komunikasi  efektif dalam TIM.

Merdeka Belajarnya, Rumah Belajar Portalnya, Maju Indoensia

#PusdatinKemdikbud

#RumahBelajar2020

#SahabatRumahBelajar2020

#PortalRumahBelajar2020

#RadioEdukasi

#GuruPenggerak2020

#GuruBerbagi2020

 

2 comments:

Eva Deliana Br Bangun, S.Pd said...

Mantab bu..teruskan perjuangan...

Chairuni said...

Luar biasa Bu Lena 👏👏

JURUS JITU LULUS ASESMEN NASIONAL

Obrolan Merdeka Belajar. 3 November 2020. Bagaimana Seharusnya Guru dan Kepala Sekolah Menyikapi AN? Banyak pelajaran yang saya dapatkan k...