Obrolan
Merdeka Belajar. 3 November 2020.
Bagaimana Seharusnya Guru dan Kepala Sekolah Menyikapi AN?
Banyak pelajaran yang
saya dapatkan ketika mengikuti Obrolan Merdeka Belajar kali ini bersama Bapak
Bukik Setiawan. Founder yayasan Guru Belajar,yang dipandu oleh Ibu Elisabet
Indah Susanti, Kampus Guru Cikal (KGC).
Asesmen Nasional (AN) yang akan diterapkan tahun depan sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) menjadi tonggak dengan harapan akan ada peningkatan mutu pendidikan. Dalam AN menggunakan penilaian berdasarkan3 komponen,
yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Bagaimana mempersiapkan Asesmen Kompetensi Minimal (AKM)?
Menurut Bapak Bukik Setiawan,
Penggerak perubahan adalah para guru dan sekolah. Sekolah akan mendapatkan
sesuatu yang luar biasa untuk meningkatkan kompetensi murid. Sebab jika tidak
mendapatkan manfaat tersebut, sama saja tidak lulus, lanjutnya. Jika sekolah
tidak bisa meningkatkan capaian AN dari tahun sebelumnya percuma saja. Untuk itu sekolah dan guru
diharapkan dapat merancang asesmen untuk para muridnya.
Saya akan menguraikan
tulisan ini berdasarkan pemahaman yang saya dapatkan selama mengikuti Obrolan Merdeka Belajar.
Apa
arti lulus Asesmen Nasional? maka perlu memahami esensi dari
AN.
Lulus
AN?
Artinya berhasil mencapai
tujuan dan mendapatkan manfaat dari AN.
Manfaat Asesmen
Nasional. 1) Potret kualitas pembelajaran di
sekolah/daerah; 2) Umpan balik peningkatan kualitas pembelajaran
sekolah/daerah; 3) Dasar untuk penyusunan program peningkatan kualitas
pembelajaran sekolah.daerah.
Asesmen Nasional Cara Baru
Penalaran
: Mengasah penalaran murid melalui pembelajaran Merdeka Belajar
Kompetensi
: Melakukan asesmen yang konfrehensif sebagai dasar pembelajaran pada
level yang tepat melalui
Asesmen Merdeka Belajar
survey
: Pembelajaran yang tertuju pada semua dan setiap murid melalui kelas Merdeka
Belajar
pemetaan Kualitas: Mendukung pelaksanaan Asesmen nasional yang objektif sesuai kenyataan
Apa ukuran sebuah sekolah/madrasah/daerah mendapat manfaat AN?
bila
capaian AN sekolah/madrasah/daerah pada tahun
ini lebih baik dari capaian AN sekolah/madrasah/daerah
tahun sebelumnya
Tips buat Pemimpin Sekolah/Madrasah
Meminta guru
melakukan analisis terhadap tujuan, kegiatan dan konten pembelajaran yang
berpotensi mengembangkan kompetensi literasi, nemirisasi dan karakter.
Melakukan perencanaan
pembelajaran kolaboratif berbasis pada murid yang diajar. Analisis capaian
pembelajaran untuk menjadi tujuan bersama, atau setidaknya analisis tugas
belajar murid
Melakukan forum
berbagi praktik baik pembelajaran berbasis kompetensi yang mengarah pada
penguasaan kompetensi litarasi, numerisasi dan karakter.
Tips buat Guru
Melakukan
asesmen di awal pembelajaran untuk memahami kompetensi awal murid terkait
kompetensi literasi, numerisasi dan karakter sebagai dasar untuk menyusun
perencanaan pembelajaran
Melakukan dan
memperbanyak pelaksanaan asesmen formatif berbasis kompetensi literasi,
numerisasi dan karakter sebagai dasar penyesuaian pembelajaran
Mengurangi jumlah
tugas sekaligus meningkatkan kualitas tugas yang bisa berkontribusi pada
peningkatan kompetensi literasi, numerisasi, dan karakter.
Pembeda AN.
Penalaran,
bukan hanya hapalan;
Kompetensi,
bukan konten pelajaran
Menggunakan
metode Survei, bukan sensus
Pemetaan kualitas pembelajaran sekolah/daerah, bukan penentu kelulusan murid
Setelah mengikuti Obrolan Merdeka Belajar, hingga selesai,
saya sangat tertarik untuk mengetahui lebih lanjut apa yang dimaksud dengan Asesmen
Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Kemudian apa kaitannya dengan Asesmen Diagnosis, Asesmen Formatif, kompetensi literasi, numerisasi, dan karakter dan istilah theaching
at the rifht level.